CARA
KERJA SERVER DI JARINGAN KOMPUTER
Dynamic
Host Configuration Protocol
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak
menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di
jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan alamat IP secara otomatis dari
server
DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh
DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC
2131
dan RFC
2132
yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task
Force.
DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap
Protocol (BOOTP).
Daftar isi
|
Karena DHCP merupakan sebuah protokol
yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak
yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
§
DHCP server merupakan sebuah
mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan
informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem
operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
§
DHCP client merupakan mesin
klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka
untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien
jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan
alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP
Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk
waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server
untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk
mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam
proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan
menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server
mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah
alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP
server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam
DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan
merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP
lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien
selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan
protokol
TCP/IP
dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi
jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi
klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta
alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang
dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas
lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang
terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah
jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuahDHCP
Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat
menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut
berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan
dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis
kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada
klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus
memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope adalah alamat-alamat
IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat
dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan
konfigurasiDHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam
jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai
tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan
kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai
alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang
tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam
konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease adalah batas waktu
penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server.
Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang
administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows
NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas
dapat menggunakan Microsoft Management
Console
[MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options adalah tambahan
pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah
klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak
sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada
klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options
ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau
kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang
sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option
|
Nama DHCP Option
|
Apa yang dikonfigurasikannya
|
003
|
Mengonfigurasikan default gateway dalam konfigurasi
alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.
|
|
006
|
||
015
|
DNS Domain Name
|
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi
"induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
|
044
|
NetBIOS over TCP/IP Name Server
|
|
046
|
NetBIOS over TCP/IP Node Type
|
|
047
|
NetBIOS over TCP/IP Scope
|
Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi
dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar